Introduction to 1×64 Fiber PLC Splitter
PLC (Planar Lightwave Circuit) Splitters are Single-mode splitters with an even split ratio from one input fiber to multiple output fibers. This 1×64 Fiber PLC Splitter is a 1×64, with 1 input and 64 output fibers with an even split ratio across all fibers regardless of input wavelength. 1×64 Fiber PLC Splitter Cassette Module provides a plug-and-play method for integration in the network, which eliminates any risks during installation. 1×64 Fiber PLC Splitter eliminates the need for splicing machines on the field and there is no need for skilled personnel for deployment. The following figure shows 1×64 Fiber PLC Splitter Cassette Module Splitter applied in the 1U rack chassis in GPON network.
Connectorized PLC Splitters are available with your choice of Fiber Optic Connectors: LC/UPC, LC/APC, SC/UPC, SC/APC, FC/UPC, FC/APC, and ST/UPC.
Aplikasi
- Jaringan LAN, WAN & Metro
- Jaringan Telekomunikasi
- Jaringan Optik Pasif
- Sistem FTT(X).
- CATV
- Modul Nilai Tambah
1×64 Fiber PLC Splitter Specifications
Jenis Konfigurasi | 1×64 |
Tipe Pemisah PLC | Cassette Module PLC Splitter |
Tipe Konektor | SC/APC |
Jenis Serat | Mode Tunggal G657A1 atau G652D |
Panjang Serat | 1m atau 1,5m atau Diminta |
Gaya Paket | Tabung Baja Tanpa Blok |
Bandwidth Operasi | 1260~1650nm |
Diameter Serat | 0.9mm |
Rugi Penyisipan Khas (≤) dB | 19.7 |
Kerugian Penyisipan (≤) dB | 21.2 |
Kehilangan Keseragaman (≤) dB | 2.5 |
Kerugian Ketergantungan Polarisasi (≤) dB | 0.4 |
Kerugian Tergantung Panjang Gelombang (≤) dB | 0.8 |
Kerugian Pengembalian (≥) dB | 50 |
Direktivitas (≥) dB | 55 |
Kerugian Tergantung Suhu (≤) dB | 1 |
FAQs on 1×64 Fiber PLC Splitter
Hai, PLC splitter umumnya digunakan di jaringan PON, jika Anda menggunakannya di jaringan PON, maka dapat memenuhi kebutuhan Anda, tetapi jika tidak, transmisi dua arah tidak dapat dicapai. Karena jika beberapa transceiver dengan panjang gelombang yang sama dari fiber 4 mengirimkan sinyal ke fiber transceiver IN, maka transceiver ini tidak dapat membedakan sinyal tersebut. Dan jaringan PON mengadopsi teknologi multiplexing pembagian waktu, sehingga transceiver dapat membedakan sinyal dari transceiver yang berbeda.